Jumaat, 26 Februari 2016

MENYERU KEBENARAN


"Menyeru kepada kebaikan mencegah kemungkaran"
============================

ﻭَﻟْﺘَﻜُﻦْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺃُﻣَّﺔٌ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ
ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻮْﻥَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ
“Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; (QS. Ali-Imron ayat 104)
.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﺭَﺟُﻞٍ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻓِﻲ ﻗَﻮْﻡٍ ﻳُﻌْﻤَﻞُ ﻓِﻴﻬِﻢْ
ﺑِﺎﻟْﻤَﻌَﺎﺻِﻲ ﻳَﻘْﺪِﺭُﻭﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻥْ ﻳُﻐَﻴِّﺮُﻭﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓَﻠَﺎ
ﻳُﻐَﻴِّﺮُﻭﺍ ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﺻَﺎﺑَﻬُﻢْ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻌَﺬَﺍﺏٍ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻞِ ﺃَﻥْ
ﻳَﻤُﻮﺗُﻮﺍ

“Tidak ada seorangpun yang berada di tengah-tengah sebuah kaum yang diperbuat di tengah-tengah mereka kemaksiatan, mereka mampu untuk mengubahnya akan tetapi mereka tidak mau mengubahnya kecuali Allah akan menimpakan kepada mereka siksaan sebelum mereka meninggal”.
(HR. Abu Daud dan dishohihkan oleh Al-Albany dalam Shohih Sunan Abi Daud 3/819/4339 )
.
ﺃَﻵ ﻻَ ﻳَﻤْﻨَﻌَﻦَّ ﺭَﺟُﻼً ﻫَﻴْﺒَﺔُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺃَﻥْ ﻳَﻘُﻮْﻝَ ﺑِﺤَﻖٍّ
ﺇِﺫَﺍ ﻋَﻠِﻤَﻪُ

“Ketahuilah, jangan sekali-kali seseorang terhalangi untuk mengucapkan yang benar -jika dia mengetahuinya- hanya dikarenakan dia sungkan kepada manusia (yang lain)”. (HR. Ibnu Majah dari sahabat
Abu Sa’id Al-Khudry dan dishohihkan
oleh Al-Albany dalam Shohih Sunan
Ibni Majah (2/368/4007)
.
ﻣَﻦْ ﺭَﺃَﻯ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻣُﻨْﻜَﺮًﺍ ﻓَﻠْﻴُﻐَﻴِّﺮْﻩُ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ
ﻳَﺴْﺘَﻄِﻊْ ﻓَﺒِﻠِﺴَﺎﻧِﻪِ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻊْ ﻓَﺒِﻘَﻠْﺒِﻪِ ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﺃَﺿْﻌَﻒُ ﺍﻟْﺈِﻳﻤَﺎﻥِ

“Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran maka hendaknya dia mengubahnya dengan tangannya, jika dia tidak sanggup maka dengan lisannya, jika dia tidak sanggup maka dengan hatinya dan itulah selemah-lemah keimanan”.
(HR. Muslim)

Jumaat, 19 Februari 2016

GOLONGAN ULIL

Dengan Zikir Pasti Jiwa Rasa Tenang,Kuat Dan Nikmat

Zikir itu adalah Al-Quran
Zikir itu adalah Solat
Zikir Itu adalah Jumaat
Zikir Itu adalah Selawat
Zikir itu adalah Ilmu

Firman Allah Taala
"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan solat Jumaat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
(Surah. Al-Jumaat : Ayat 9)

LIMA GOLONGAN ULIL YANG DISEBUT DALAM AL-QURAN

Firman Allah Taala
"maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan (ilmu) jika kamu tidak mengetahui." (Surah An-Nahl :Ayat 43)

1) ULIL ILMU : Orang yang mempunyai ILMU.
2) ULIN NUHA : Orang yang mempunyai PENAHANAN DIRI.
3) Ulil AIDI :Orang yang mempunyai KEKUATAN.
4) Ulil Absar : Orang yang mempunyai PENGLIHATAN MATA HATI.
5) Ulil Albab : Orang yang mempunyai LUBB (SUCI BERSIH) atau SARIPATI akan SESUATU.

LIMA golongan itu adalah TINGGI DARJATNYA disisi ALLAH S.W.T, MANUISA, MAKHLUK dibumi dan dilangit.

1.Golongan ULIL ILMU itu adalah orang yang benar-benar bersyahadah, atau Menyaksikan nyatanya kewujudan ALLAH yang Maha Esa selain Malaikat dan Allah Taala itu sendiri.

Firman Allah Taala
"Allah menyaksikan bahawasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia. Para Malaikat dan orang-orang yang Mempunyai Ilmu (ULUL 'ILMU) (juga menyatakan yang demikian itu), Yang menegakkan Keadilan. Tak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
(Surah Ali Imran : Ayat 18)

Firman Allah Taala
Berkatalah orang-orang kafir: "Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul". Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu, dan antara orang yang mempunyai ilmu Al Kitab" (Surah A-Rad : Ayat 43)

Firman Allah Taala
"Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab, "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencuba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (Surah An-Naml : Ayat 40)

Firman Allah Taala
"Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. "Musa berkata kepada Khidir: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar (dibimbing Allah) di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?" (Suran Al-Kahf : Ayat 65 dan 66)

Firman Allah Taala
"Tetapi orang-orang yang MENDALAM ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan solat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka ganjaran yang besar." (Surah An-Nisa : Ayat 162)

2.Golongan ULIN NUHA itu adalah orang yang mencegah, menghalang, menahan dan melarang KEMUNGKARAN (NAHI MUNGKAR).

Firman Allah Taala
"Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. "Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda / bukti (ayat) bagi orang-orang yang mempunyai NUHA (ULIN NUHA)." (Surah Thaha : Ayat 53 dan 54)

3.Golongan ULIL AIDI itu adalah orang yang memiliki kekuatan atau diberikan kekuatan oleh Allah s.w.t.

Firman Allah Taala
"Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub - (mereka adalah) ULIL AIDI dan ULIL ABSAR." (Surah Sad : Ayat 45)

4.Golongan ULIL ABSAR itu adalah orang yang MATA HATINYA dapat melihat apa sahaja yang orang biasa tidak dapat melihat. ILMU dan PENYAKSIAN meraka ini tidak sama dengan orang biasa. Darjat golongan ini sangat tinggi disisi Allah s.w.t.

Firman Allah Taal
"Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan (FA KASYAFNA) daripada mu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam." (Surah Qaf : Ayat 22)

Firman Allah Taala
"Katakanlah : Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gelita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa" (Surah Ar-Rad : Ayat 16)

Firman Allah Taala ,
"Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan." (Surah An-Nur : Ayat 44).

Firman Allah Taala
"Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati." (Surah Ali Imran : Ayat 13)

Firman Allah Taala
"maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai qalbu yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah qalbu yang di dalam dada" (Surah Al-Hajj : Ayat 46)

5.Golongan ULIL ALBAB itu adalah orang yang JIWANYA paling BERSIH dari segala kotoran dan yang paling MENGENAL ALLAH. Mereka ini juga dikenali sebagai AHLI ZIKIR dan golongan yang MENSUCIKAN DIRI sangat dekat dengan ALLAH TAALA. mereka inilah yang menjadi golongan yang jauh dari NERAKA DUNIA dan NERAKA AKHIRAT KELAK. In shaa Allah.

Firman Allah Taala
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang Mempunyai Lubb. " (Iaitu) orang-orang yang MENGINGAT Allah sambil BERDIRI atau DUDUK atau dalam keadan BERBARING dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (Surah Ali Imran : Ayat 190 dan 191)

Firman Allah Taala
"Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?. "(Iaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, "yang (membakar) sampai ke af idah."
(Surah Al-Humazah : Ayat 5 Hingga 7)

Firman Allah Taala
"Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang mempunyai Lub, agar kamu mendapat keberuntungan"
(Surah Al-Maidah : Ayat 100)

Firman Allah Taala
"yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah bimbingan dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai Lubb. "Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang BERILMU dengan orang-orang yang TIDAK BERILMU?" Sesungguhnya orang yang mempunyai Lubb (ULUL ALBAB) yang dapat menerima pelajaran." (Surah Az-Zumar : Ayat 18 dan 19)

Firman Allah Taala
"Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang mempunyai Lubb (ULUL ALBAB) saja yang dapat mengambil pelajaran," (Surah Ar-Rad : Ayat 19)

Firman Allah Taala
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai Lubb (ULIL ALBAB). Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai bimbingan dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Surah Yusuf : Ayat 111)

Isnin, 15 Februari 2016

MENGENAL TUHAN

AWALUDIN MA’RIFATULLAH Artinya : Awal agama mengenal Allah.
'
LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFAT Artinya: Tidak sah shalat tanpa mengenalAllah.
'
MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU
Artinya: Barang siapa mengenal dirinya dia mengenal Tuhannya.
'
ALASTU BIRAB BIKUM QOLU BALA SYAHIDNA Artinya: Bukankah aku ini Tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.(QS.AL-ARAF 7:172)
'
AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU Artinya: Manusia itu RahasiaKu dan akulah Rahasianya.
'
WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN Artinya: Di dalam dirimu mengapa kamu tidak melihat.
'
ANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ Artinya: Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu.
'
LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH Artinya: Aku tidak akan menyembah Allah apabila aku tidak melihatnya terlebih dahulu.
'
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH Pada malam Ghaibul Ghaib iaitu dalam keadaan antah-berantah hanya Dzat semata. Belum ada awal dan belum ada akhir, belumada bulan dan belum ada matahari, belum ada bintang belum ada sesuatupun.

Malahan belum ada Tuhan yang bernama Allah, maka dalam keadaan ini, Diri yang punya Dzat tersebut telah mentajalikan diri-Nya untuk memuji diri-Nya. Lantas tajalilah Nur Allah dan kemudian tajali pula Nur Muhammad (Insan Kamil), yang pada peringkat ini dinamakan Anta Ana, (Kamu, Aku) , (Aku,Kamu),Ana Anta.

Maka yang punya Dzat bertanya kepada Nur Muhammad dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba. Lantas ditanyakan kepada Nur Muhammad, Aku ini Tuhanmu? Maka dijawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh, Ya…Engkau Tuhanku. Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Araf 7:172:
'
ALASTU BIRAB BIKUM, QOOLU BALA SYAHIDNA.

Artinya : Bukan aku ini Tuhanmu? Betul engkau Tuhan kami, Kami menjadi Saksi. Selepas pengakuan atau persumpahan Roh itu dilaksankan, maka bermulalah era baru di dalam perwujudan Allah SWT. Seperti firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya:“Aku suka mengenal diriku, lalu aku jadikan mahkluk ini dan aku perkenalkan diriku.

Apa yang dimaksud dengan mahkluk ini ialah : Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan daripada Nur Muhammad tujuan yang punya Dzat mentajalikan Nur Muhammad adalah untuk memperkenalkan diri-nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri. Maka diri Rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui amanahnya oleh suatu kejadian yang bernama : Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri bathin itulah diri manusia, atau Rohani.

Firman Allah dalam hadis Qudsi:
'
AL-INSAANU SIRRI WA-ANA SIRRUHU Artinya : Manusia itu RahasiaKu dan Akulah yang menjadi Rahasianya. Jadi yang dinamakan manusia itu ialah karena ia mengenal Rahsia. Dengan perkataan lain manusia itu mengandung Rahasia Allah.

Karena manusia menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya, dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal Tuhannya, sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada Yang Punya Diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT. Iaitu tatkala berpisah Roh dengan jasad. (Tambahan Hajri khusyuk: kembali kepada Allah harus selalu dilakukan semasa hidup, masih berjasad, contohnya dengan solat, kerana solat adalahmikraj oang mukmin atau dengan ‘mati sebelum mati’). Firman Allah An-Nisa 4:58:
'
INNALLAHA YAK MARUKUM ANTU ABDUL AMANATI ILAAHLIHA.
Artinya: Sesunggunya Allah memerintahkan kamu supaya memulangkan amanah kepada yang berhak menerimanya. (Allah).

Hal tersebut di atas dipertegas lagi oleh Allah dalam Hadits Qudsi :
MAN ARAFA NAFSAHU,FAQAT ARAFA RABAHU.
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya. Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini, pernah ditawarkan Rahasia-nya itu kepada Langit, Bumi dan Gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya. Seperti firman Allah SWT Al Ahzab 33:72.

INNA ‘ARAT NAL AMATA, ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA AS FAKNA MINHA,WAHAMA LAHAL INSANNU.
Artinya : Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya. Oleh karena amanat (Rahasia Allah) telah diterima, maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya. Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang punya Rahasia. Setelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia (diri Batin/Roh) untuk tujan inilah maka Adam dilahirkan untuk bagi memperbanyak diri, diri penanggung Rahasia dan berkembang dari satu abad ke satu abad, diri satu generasi ke satu generasi yang lain sampai alam ini mengalami KIAMAT DAN RAHASIA ITU KEMBALI KEPADA ALLAH. INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUN. Artinya : Kita berasal dari Allah, dan kembali kepada Allah.

MATI

Matikan diri kamu sebelum engkau mati”
MATI YANG PERTAMA” = seolah-olah bercerai Roh dari Jasad..,
tiada daya upaya walau sedikit pun jua, hanya Allah jua yang berkuasa,
kemudian... dimusyahadahkan didalam hati dengan menyaksikan kebesaranNya yaitu sifat Jalal dan JamalNya dan kesucianNya.

Maka mati diri sebelum mati itu adalah dengan memulangkan segala amanah Allah iaitu Tubuh Jasad ini kepada yang menanggung amanah yaitu Rohaniah jua.

Tarik-lah ‘NAFAS’ itu dengan hakekat memulangkan dzat, sifat, afaal kita kepada Dzat, Sifat, Afaal Allah yang bererti memulangkan segala wujud kita yang zahir kepada wujud kita yang bathin (Roh). Dan pulangkan wujud Roh pada hakekatnya kepada Wujud Yang Qadim.
Maka..
Setelah sempurna “Mematikan diri yang pertama” …

MATI YANG KEDUA” = melakukan “Mi’raj” yang dinamakan MATI MAKNAWI, yaitu hilang segala sesuatu didalam hatimu malainkan hanya berhadap pada Allah jua.

Dengan meletakkan nafas kita melalui alam ‘AMFAS’ yaitu antara dua kening (Kaf Kawthar) merasa penuh limpahan dalam alam kudus kita yaitu dalam kepala kita hingga hilang segala ingatan pada yang lain melainkan hanya hatimu berhadap pada Allah jua.

MATI PADA PERINGKAT KETIGA” = adalah mati segala usaha ikhtiar dan daya upaya diri karena diri kita ini tidak dapat melakukan sesuatu dengan kekuatan sendiri. sebab manusia itu sebenarnya memiliki sifat ‘Fakir, dan Dhaif (lemah) ’.
Dinaikkan ‘TANAFAS’ hingga ditempatkannya dengan sempurna di ‘NUFUS’ dengan melihat pada mata hati itu dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah.
Dari Allah mengerakkan Rohaniah,
Dari Rohaniah menggerakkan Al-Hayat

Dari Al-hayat mengerakkan Nafas,
Dari Nafas mengerakkan Jasad dan pada hakekatnya.. Allah jualah yang mengerakkan sekalian yang ada.

FirmanNya :“Dan tiadalah yang melontar oleh engkau ya Muhammad ketika engkau melontar tetapi Allah yang melontar……… “

IBADAH

Pengertian ibadah secara bahasa (etimologi) bererti : - Merendahkan diri serta tunduk.Dari sudut syarak (terminologi) pula, ibadah mempunyai banyak maksud yang di antara lainnya adalah :-
Taat kepada Allah dengan melaksanakan segala perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya.-

Merendahkan diri kepada Allah dengan rasa mahabbah (kecintaan).Ibadah adalah sebutan yang mencakupi keseluruhan apa yang dicinta dan diredhai Allah, baik yang berupa ucapan atau perbuatan,zahir dan batin.Ibadah dari takrifan para ariffbillah pula ialah :-

Merendahkan, menundukkan dan melenyapkan diri makhluk hingga tidak lagi kelihatan segala sesuatu, zahir dan batin melainkan Allah. Bila segalanya telah tiada, rendah, bila segalanya telah tertunduk dan bila segalanya telah lenyap, inilah yang diumpamakan Mati !Inilah yang dicari oleh para Ariffbillah, mencari “Mati Sebelum Mati “.

Apakah Ibadah Itu Yang Menjadi Tujuan ?Ibadah itu bukan menjadi tujuan. Yang menjadi tujuan ialah Allah, tetapi ibadah (taat, tunduk, merendahkan atau Mati Sebelum Mati), itu mesti sentiasa dilakukan untuk menyatakan Tuhan.

Bagaimana untuk
beribadah?Matikan segala perihal makhluk !- Matikan segala Nama yang bernama (As’ma). - Matikan segala Perbuatan(Af’al) yang memperbuat. - Matikan segala Sifat yang menyifatkan. - Matikan segala perihal batin (Zat) yang berhakikat.

Bila segalanya telah mati, apa lagi yang boleh dikatakan sebagai milik kita?- Segalanya tidak bergerak melainkan menerima gerak ! - Segalanya tidak bernama melainkan menerima nama ! - Segalanya tidak bersifat melainkan menerima sifat ! - Segalanya tidak terfikir melainkan diberi fikiran !Hendak membaca nukilan inipun kita tidak mampu melainkan kita ini “dibacakan” dan “dinampakkan” melalui penzahiran kalam yang menzahirkan dirinya melalui skrin komputer ini.

Kalam itu juga tidak dapat menzahirkan dirinya melainkan dizahirkan oleh penglihatan melalui mata.Mata itu juga tidak dapat menzahirkan dirinya, melainkan terzahir melalui Nama matanya, terzahir melalui Sifat matanya, Perbuatan matanya dan Zat mata nya. Malah itu semua tidak akan terzahir tanpa jasad. Jasad tidak terzahir tanpa Roh. Roh tidak terzahir tanpa Pencipta Roh itu sendiri !!

Hendak beribadah pun kita tidak mampu ! Di manakah peranan makhluk ? Berkuasakah kita ?Maka, beribadahlah denganNya tanpa huruf, tanpa suara.
Bersahaja-sahajalah dgn kehidupan ini.

MUTIARA

Renungan sejenak :
Sewaktu baginda Rasulullah saw gering...terlontar satu soalan pada Jibril a.s

"Wahai Jibril as ...Adakah kau akan turun ke bumi setelah aku tiada?"
"Masih lagi Ya Rasulullah...ku turun ke bumi utk mengambil 10 Mutiara hidup peninggalan mu..
..
Lalu Baginda s.a.w. bertanya kembali; “Mutiara apakah yang kau akan ambil ?
Jibril a.s. menjawab:

(الأَوَّلُ) أَرْفَعُ البَرَكَةَ مِنَ الأَرْضِا”
Mutiara Pertama yang akan ku ambil dari muka bumi ini adalah barakah

Mutiara Kedua yang akan ku ambil dari bumi adalah rasa cinta dari hati manusia :

( وَالثََّانىِ) أَرْفَعُ المَحَبَّةَ مِنْ قُلُوْبِ الخَلْقِ

Mutiara Ketiga yang akan ku ambil dari bumi ini adalah rasa kaseh sayang diantara keluarga :

(وَالثََّالِثُ) أَرْفَعُ الشُّفْقَةَ مِنْ قُلُوْبِ الأَقاَرِبِ

[ ya'ani rasa kaseh sayang antara keluarga semakin menipis. ]

Mutiara ke Empat yang akan diambil oleh Jibril dari bumi ini adalah keadilan di hati pemimpin :

(وَالرَّابِعُ) أَرْفَعُ العَدْلَ مِنَ الأُمَراَءِ

Mutiara Kelima yang akan ku ambil dari bumi ini adalah :

(وَالخاَمِسُ) أَرْفَعُ الحَياَءَ مِنَ النِّساَءِ

rasa malu dari wanita-wanita
Mutiara Ke Enam yang akan ku ambil dari bumi adalah :

(وَالسَّادِسُ) أَرْفَعُ الصَّبْرَ مِنَ الفُقَراَءِ

rasa sabar orang-orang fakir
Mutiara Ketujuh yang akan ku ambil dari bumi adalah :

(وَالسَّابِعُ) أَرْفَعُ الوَرَعَ وَالزُهْدَ مِنَ اْلعُلَماَءِ

ya'ani wara' dan zuhud dari para ulama. 
[ Wara' adalah cukup berhati-hati menjaga diri dari yang syuhbat dan yang haram, sedangkan zuhud itu tidak mementingkan harta-dunia, kedua-duanya merupakan ciri seorang ulama. Jika wara' dan zuhud telah hilang dari ulama maka nilai jati dirinya terjejas.

Mutiara Kelapan yang akan ku ambil dari bumi adalah;

(وَالثََّامِنُ) أَرْفَعُ السَّخاَءَ مِنَ الأَغْنِياَءِ

dermawannya orang kaya.
Mutiara Kesembilan yang akan ku ambil dari bumi adalah;

(وَالتَّاسِعُ) أَرْفَعُ القُرْآنَ

mengangkat al-Qur’an.
[ ya'ani menghilangkan ruh al-Qur’an itu sendiri sebagai panduan dalam kehidupan.]

Dan yang terakhir, mutiara yang akan ku ambil dari bumi adalah iman.
(العاَشِرُ) أَرْفَعُ الإِيْماَنَ

[ Ini adalah mutiara paling berharga diantara sembilan mutiara lainnya.]

Marilah sama2 memegang mutiara Nabi Muhammad SAW supaya tidak di ambil oleh Jibril AS

Selasa, 9 Februari 2016

JASAD

Berkata SYEIKH HAMZAH FANSURI  dalam kitab karya beliau yang berjudul  " Kitabu Ulil Amri "

Sebelum Nyawa atau Nur Muhammad dimasukkan ke dalam Jasad ,  maka Allah telah meminta agar Nur Muhammad berjanji supaya :

Pertama :   Tidak Menyengutukan Diri-Nya

Kedua :   Memulangkan Jasad kepada-Nya.

Oleh itu ,  masuk lah Nur Muhammad dengan kedua-dua syarat tersebut.

Apabila sampai masanya ,  maka Nur Muhammad atau Nyawa atau Roh akan diperintah menghadap Rabbul Jalil , Zat Muhammad.

Klu Nyawa menghadap tanpa Jasad ,  maka ini bererti menunjukkan Hidup nya Nyawa selama ini MENSYIRIKKAN  ZAT.

Akibatnya Nyawa pun dihukum kerana  MUNGKIR JANJI.

Sebab itu  PENAMAT ILMU ini ialah  SATU  sahaja ,  iaitu  MENGEMBALIKAN SEMULA JASAD KPD ZAT kerana ini menunjukkan Amanah Allah kepada Nur-Nya.

Kalau NYAWA pergi tanpa JASAD ,  maka  SESAT hukumnya.

Sepertimana Firman Allah Taala dlm Surah FATHIR  ayat :  16    -   mafhumnya :

" Jika Dia mahu , nescaya Dia membinasakan kamu dan mendatangkan makhluk yg baharu. "

Nyawa yang mungkar kerana sesat jalan sehingga tidak dpt kembali semula ke Jasadnya ,  maka  Neraka lah tempatnya.

Sesungguhnya Nur Muhammad ini adalah sebaik2 kejadian tetapi  Mungkir Janji dgn  ZAT MUHAMMAD ,  iaitu diserahkan Jasad ke dalam Tanah Kubur ,  SIAPA  SURUH ?

Jasad ini  HAK ZAT  maka serah pada ZAT bukan  Hak Tanah.

Hutang A , kenapa pula dibayar hutang pada Z ?

Daripada SEBAIK-BAIK  kejadian , jadilah  SEHINA-HINA  CIPTAAN  Allah ,  inilah  NERAKA  namanya. 

Maa Sya Allah

ALLAHU  AKBAR

Jumaat, 5 Februari 2016

SELAWAT

Rasulullah s.a.w bersabda
"Apabila kamu membaca selawat, maka bacalah dengan penuh
penghormatan untuk Ku"

1) KERAJAAN yang LUAS itu ialah HATI tempat segala ALAM
2) KENDERAAN itu ialah AMAL KEBAJIKAN
3) PAKAIAN yang BAIK itu ialah MALU dan BERAKHLAK
4) PELITA yang TERANG itu ialah ILMU PENGETAHUAN

Firman Allah Taala
“Dan kami telah ajarkan kepadanya (Nabi khidhir) dari sisi Kami suatu ilmu”. (Surah Al-Kahfi : Ayat 65).

Rasulullah s.a.w bersabda
”Barangsiapa yang mengamalkan Ilmu yang Ia Ketahui maka Allah akan memberikan kepadanya ilmu yang belum ia ketahui”.

Firman Allah Taala
“Katakanlah (hai Muhammad) Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan” (Surah Thoha : ayat 113).

Rasulullah s.a.w bersabda
“Andai sahaja Aku bertemu dengan saudara-saudara ku, andai sahaja Aku bertemu dengan saudara-saudara ku kerana Aku mencintai mereka" lalu Abu Bakar r.a berkata :" wahai Rasulullah! kami adalah saudara-saudara-mu" Rasulullah s.a.w menjawab : “Bukan, kalian adalah sahabat-sahabat-ku. Saudara-saudara-ku adalah mereka yang tidak pernah melihat-ku tetapi membenarkan Aku dan mencintai-ku sehingga Aku lebih dicintainya daripada anak dan orang tuanya".
(Hadis riwayat Muslim dan Ahmad)

Khamis, 4 Februari 2016

SOLAT

Hari Jumaat Adalah Hari Melihat Wajah Allah di dalam syurga.

Rasulullah s.a.w bersabda
“Solat lima waktu (sehari semalam) dan Jumaat hingga Jumaat merupakan penebus-penebus dosa (ketika itu) selama tidak dikerjakan dosa-dosa besar” (Hadis Riwayat Muslim)

Rasulullah s.a.w bersabda
“Allah menyesatkan orang-orang sebelum kami pada hari Jumaat, Yahudi pada hari Sabtu, dan Nasrani pada hari Ahad, kemudian Allah mendatangkan kami dan ember petunjuk pada hari Jumaat, mereka umat sebelum kami akan menjadi pengikut pada hari kiamat, kami adalah yang terakhir dari penghuni dunia ini dan yang pertama pada hari kiamat yang akan dihakimi sebelum umat yang lain.”
(Hadis Riwayat Muslim dan Ibnu Majah)

Firman Allah Taala
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat telah berselawat ke atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, ucapkanlah selawat dan salam yang sempurna ke atasnya (Nabi)". (Surah Al-Ahzab, ayat 56)

Enam Keistimewaan Hari Jumaat

1. Berlakunya hari Qiamat.
2. Nabi Adam a.s dan Ibu Hawa diciptakan, diturunkan dari Syurga.
3. Penghulu segala hari.
4. Selamat dari fitnah kubur bagi yang mati pada hari Jumaat.
5. Kebaikan menjaga kebersihan dan memotong kuku.
6. Makbulnya doa di antara dua khutbah.

Rasulullah s.a.w bersabda
“Hari paling baik di mana matahari terbit pada hari itu adalah hari Jumaat, pada hari itu Adam Alaihissallam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam syurga, serta diturunkan dari syurga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi pada hari tersebut terdapat suatu waktu di mana tidaklah seorang mukmin solat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintaannya.” 
(Hadis Riwayat Muslim)

Sejarah Solat Fardhu Jumaat

Pada 12 Rabiul Awal 1 Hijrah (TARIKH 24-09-622M) Nabi Muhammad Rasulullah s.a.w bersama Sahabat Saidina Abu Bakar As-siddiq r.a dan Saidina Ali Bin Abu Talib Karamullah Hu Wajha mendirikan Masjid Jumaat dan mendirikan Solat Jumaat yang pertama dalam Islam. Kemudian Baginda s.a.w berjalan ke utara sehingga sampai ke tapak Masjid Nabi sekarang.

Sejarah Solat Fardhu Lima Waktu

Sejarah Solat Subuh

Manusia pertama yang melaksanakan SOLAT SUBUH ialah Nabi Adam a.s iaitu ketika Beliau keluar dari SYURGA, lalu diturunkan ke bumi maka perkara pertama yang dilihatnya ialah kegelapan dan Beliau berasa takut yang amat sangat. Apabila Fajar Subuh telah keluar maka Nabi Adam a.s mendirikan Solat Dua Rakaat iaitu :

1.Rakaat pertama tanda Beliau bersyukur kerana terlepas dari kegelapan malam.
2.Rakaat kedua tanda Beliau bersyukur kerana siang telah menjelma.

Sejarah Solat Zohor

Manusia pertama yang melaksanakan SOLAT ZOHOR ialah Nabi Ibrahim a,s tatkala Allah Taala perintahkan Beliau menyembelih anaknya Nabi Ismail a.s  Seruan itu datang pada waktu tergelincir matahari lalu sujudlah Nabi Ibrahim a.s sebanyak Empat Rakaat iaitu :

1.Rakaat pertama tanda Beliau bersyukur bagi penebusan.
2.Rakaat kedua tanda Beliau bersyukur kerana dibukakan dukacitanya dan anaknya.
3.Rakaat ketiga tanda Beliau bersyukur dan memohon keredhaan Allah Taala.
4.Rakaat keempat tanda Beliau bersyukur kerana korbannya digantikan dengan tebusan seekor kibas.

Sejarah Solat Asar

Manusia pertama yang melaksanakan SOLAT ASAR ialah Nabi Yunus a.s tatkala Beliau dikeluarkan oleh Allah Taala dari perut Ikan Nun, Ikan Nun telah memuntahkan Nabi Yunus a.s di tepi pantai sedang ketika itu telah masuk Waktu Asar. Maka bersyukurlah Beliau lalu mendirikan Solat Empat Rakaat kerana Beliau telah diselamatkan oleh Allah s.w.t daripada Empat kegelapan iaitu :

1.Rakaat pertama kelam dalam kesalahan.
2.Rakaat kedua kelam dengan air laut.
3.Rakaat ketiga kelam dengan malam.
4.Rakaat keempat kelam dengan perut ikan Nun.

Sejarah Solat Maghrib

Manusia pertama yang melaksanakan SOLAT MAGHRIB ialah Nabi Isa a.s ketika Baginda dikeluarkan oleh Allah s.w.t dari kejahilan dan kebodohan kaumnya, sedang waktu itu telah terbenamnya Matahari maka bersyukurlah Nabi Isa a.s lalu Beliau mendirikan Solat Tiga Rakaat kerana diselamatkan dari kejahilan tersebut iaitu :

1.Rakaat pertama untuk menafikan ketuhanan selain daripada Allah yang Maha Esa.
2.Rakaat kedua untuk menafikan tuduhan dan fitnah ke atas Ibunya Siti Maryam yang telah dituduh melakukan zina.
3.Rakaat ketiga untuk meyakinkan kaumnya bahawa Tuhan itu hanya SATU iaitu Allah s.w.t semata-mata tiada dua atau tiganya.

Sejarah Solat Isyak

Manusia pertama yang melaksanakan SOLAT ISYAK ialah Nabi Musa a.s, ketika itu Nabi Musa a.s tersesat mencari jalan keluar Negeri Madyan sedang dalam dadanya penuh dengan perasaan dukacita. Allah s.w.t menghilangkan semua perasaan dukacitanya itu pada waktu Isyak yang akhir, lalu Nabi Musa a.s mendirikan Solat Empat Rakaat sebagai tanda bersyukur iaitu :

1.Rakaat pertama tanda dukacita terhadap isterinya.
2.Rakaat kedua tanda dukacita terhadap saudaranya Nabi Harun a.s.
3.Rakaat Ketiga tanda dukacita terhadap firaun.
4.Rakaat keempat tanda dukacita terhadap anak firaun.

Allahumma Solli Ala Muhammadhin Abdika Warasulika Nabiyyi Ummi Wa Ala Ahlihi Wasohbihi Wasallim

SYUKUR

وَعَلَيْكُمُ الْسَّــــــــــلاَمُ وَرَحْمَةُ اللَّــــــــــهِ وَبَرَكَــــــــــاتُة

بِسۡـــــــــمِ اللَّــــــــــهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِ
ٍ
اَلْحَمْدُ اللَّــــــــــهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ
وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِه اَجْمَعِيْنَ.ِ

Ya Allah Ya Tuhan kami, kami bersyukur kpdMu kerana diberi peluang untuk meneruskan kehidupan ini Ya Allah. Berkatilah hidup kami, rahmatilah kami, berikan kami hidayah n taufiq utk sentiasa mendekati diri dgnMu n mendapat keredhoanMu Y Allah.

Ya Allah, didiklah kami untuk sabar dalam meniti liku-liku hidup ini, tetapkanlah hati kami dalam agama Mu, kurniakanlah kepada kami hati yang tenang dan permudahkanlah perjalanan hidup kami.

Ya Allah Engkau tunjukkanlah kami kearah kebaikan, pertingkatkan iman kami agar amalan hidup kami sihat dari segi rohani dan jasmani serta menjadi contoh ikutan generasi akan datang.

Ya Allah, jadikanlah hari ini dan hari-hari selanjutnya jauh lebih baik bagi kami dibanding hari-hari yang telah kami lalui.

Ya Allah bangkitkanlah semangat kami utk tekun bekerja dan berusaha, juga dalam beribadah dan beramal.

Ya Allah sihatkanlah badan kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, dekatkanlah kami kepada kebaikan, jauhkanlah kami dari kejahatan dan tunaikanlah hajat kami.

Ya Allah, mudahkanlah semua urusan kami, jauhkanlah dari kami kesulitan apapun Ya Allah, kabulkan dan perkenankanlah doa kami.َ

Ya Allah Ya Ghaffar ampunkanlah dosa-dosa kami, dosa kedua ibubapa kami, anak isteri kami, kaum keluarga kami, guru-guru n ustaz/ustazah kami, sahabat-sahabat kami serta sekalian mukminin mukminat muslimin muslimat di mana saja mereka berada.

Selawat dan salam ke atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW serta ahli keluarga dan para sahabatnya.

Segala puji pujian hanya utkMu Ya Allah. 

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْلَنَا
وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللَّــــــــــهِ ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ اللَّــــــــــهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
آمِّيْنَ, آمِّيْن, آمِّيْن,َ يا رَبَّ الْعَالَمِيْن َ

SABAR

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

MARI MENJADI INSAN PENYABAR

Allah s.w.t. memerintahkan kpd hamba²Nya utk memperbykkan bersabar dlm menghadapi cabaran kehidupan.

Ketika sabar di perintahkan Allah s.w.t. kpd kita semua, maka Allah s.w.t. adakan jln yg dpt membantu & memudahkan seseorg utk menjlni sikap sabar tersebut.

Walaupun sikap sabar itu berat di lakukan & tidak di sukai oleh jiwa manusia, apatah lg apabila sabar tersebut di sbbkan oleh tingkah laku & tindakan org lain yg salah.

Tazkirah hari ini, perkongsian sedikit ttg beberapa cara yg dpt membantu kita dlm menjlni kehidupan dgn bersabar dgn apa jua sbb yg menimpa.

Adapun cara² tersebut di antaranya adalah:

1. Mengetahui hakikat kehidupan dunia dan kesulitan serta kesusahan yg ada di dlmnya. Sbb manusia sememangnya di ciptakan Allah s.w.t. berada dlm keadaan susah payah.

Firman Allah s.w.t. dlm Al-Quràn Surah Al-Balad (90), ayat 4:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي كَبَدٍ

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dlm susah payah."
(QS. Al-Balad : 90/4).

2. Beriman bhw dunia seluruhnya adalah milik Allah s.w.t. & Dia memberinya kpd org yg Dia sukai & menahannya dr org yg di sukaiNya juga.

3. Mengetahui besarnya balasan & pahala atas kesabaran tersebut.

Di antaranya:

a. Akan mendptkan pertolongan Allah s.w.t.

Sebagaimana firman Allah s.w.t. dlm al-Quràn Surah Al-Baqarah (2), ayat 249:

.... وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

"....Dan Allah s.w.t. beserta dgn org² yg bersabar.”
(QS. Al-Baqarah : 2/249).

b. Org yg bersabar akan mendptkan selawat, rahmat & petunjuk Allah.

Firman Allah s.w.t. dlm Al-Quràn Surah Al-Baqarah (2), ayat 157:

أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

"Mrk itulah (org² yg bersabar) yg akan mendptkan keberkatan yg sempurna & rahmat dr Rabbnya, & mrk itulah org² yg mendpt petunjuk."
(QS. Al-Baqarah :157).

c. Sabar adalah kunci kejayaan seorg hamba.

Allah s.w.t. berfirman dlm al-Quràn Surah Ali-Imran (3), ayat 200:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.

"Hai org² yg beriman, bersabarlah kamu & kuatkanlah kesabaranmu & tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu) & bertaqwalah kpd Allah supaya kamu beruntung." (QS. Ali-Imran : 3/200).

4. Org yg bersabar meyakini & percaya kpf Allah s.w.t. akan mendptkan jln keluar & kemudahan.

Sbb Allah s.w.t. telah menjadikan dua kemudahan dlm satu kesulitan.

Firman Allah s.w.t. dlm Al-Quràn Surah Al-Insyirah (94), ayat 5-6:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا () إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا.

"Krn sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan".
(QS. Al-Insyiraah : 94/5-6)

5. Memohon pertolongan kepada Allah s.w.t. & berlindung kpdNya, krn Allah s w.t. satu²nya Zat yg dpt memberikan jln kemudahan .

6. Beriman kpd ketetapan & takdir Allah s.w.t  dgn meyakini semuanya yg terjd sudah merupakan suratan takdir. Sehingga dpt bersabar menghdpi musibah yg ada.

7. Ikhlas dan mengharapkan keredhaan Allah dlm bersabar.

Hal ini di jelaskan dlm firman Allah s.w.t. dlm Surah Ar-Ra'd (13), ayat 22:

وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ

"Dan org2 yg sabar krn mencari keredhaan Rabbnya, mendirikan solat, & menafkahkan sebahagian rezeki yg Kami berikan kpd mrk, secara sembunyi atau terang²an serta menolak kejahatan dgn kebaikan; org² itulah yg mendpt tempat kesudahan (yg baik)."
(QS. Al Ra'd : 14/22)

8. Mengetahui kebaikan & manfaat yg ada dlm perintah & keburukan yg ada dlm larangan.

Ibnul Qayyim menyatakan: Apabila seorg mengetahui kebaikan yg ada pd amalan yg di perintahkan & akibat buruk yg ada pd amalan yg di larang sebagaimana mestinya. Kemudian di tambah dgn tekad kuat & motivasi tinggi serta harga diri maka Inshaa Allah akan dpt bersabar & semua kesulitan & kesusahan menjadi mudah bgnya.

9. Menguatkan faktor pendukung agama dlm setiap kali menghadapi perintah, larangan & musibah yg ada.

Hal ini dpt di lakukan dgn empat perkara:

a. Mengagungkan Allah Yg Maha Mendengar & Melihat. Seorg yg sentiasa ada di hatinya pengagungan terhdp Allah, tentunya dpt bersabar dlm melaksanakan perintah & menjauhi larangan. Bagaimana Zat Yg Maha Agung di maksiati pdhal Dia Maha Melihat & Mendengar?

b. Menumbuhkan rasa cinta kpd Allah s.w.t., sehingga ia melaksanakan perintah & meninggalkan kemaksiatan krn mencintai Allah s.w.t.. Demikian juga akan bersabar atas ujian kekasihnya. Hal ini di sbbkan org yg mencintai tentu akan mentaati kekasihnya & tidak ingin di murkai serta dpt menahan diri atas semua ujian yg di berikan kpdnya.

c. Menampakkan & mengingati nikmat & kebaikan Allah s.w.t., sbb org yg mulia tidak akan membalas kebaikan org lain dgn keburukan.

Oleh krn itu mengingati nikmat & kurnia Allah s.w.t. dpt mencegah seseorg dr melakukan maksiat krn malu dgnNya & mendorong utk melaksanakan perintahNya serta merasa bhw semua musibah yg menimpanya merupakan kebaikan yg Allah s.w.t. kurniakan kpdnya.

d. Mengingati kemarahan, kemurkaan & balasan Allah s.w.t., krn Allah akan marah bila hambaNya & bila murka tidak ada seorg pun yg dpt menahan amarahNya.

Ya Allah ... jdkan diri kami termasuk dlm golongan org² yg bersabar. Jauhkan diri kami ... ya Allah ... sifat keluh kesah terhdp apa jua keadaan yg Engkau timpakan kpd kami. Mudah²an kami menjadi hamba yg bersabar & bersyukur serta redha dgn apa jua ketentuanMu.

Aamiinn Yaa Robbal 'Aalamiin !!!!!

Wallahuàlam.

Selasa, 2 Februari 2016

PERJALANAN MENITI KE ILAHIAN

Hamba Allah s.w.t yang sampai kepada makam makrifat akan berhadapan dengan suasana kehairan-hairanan, di mana segala pertunjukan hilang, segala isyarat lenyap dan segala bahasa menjadi kelu. Allah s.w.t tidak dapat dilihat, tidak dapat diisyaratkan dan tidak dapat dibahasakan.

Itulah zat Ilahiat Yang Maha Tinggi, tidak dapat disentuh oleh pandangan, ilmu atau makrifat. Para hamba yang mencintai-Nya akan menderita merindui-Nya. Walau bagaimana pun kerinduan namun, tidak ada cara untuk melihat Zat-Nya Yang Maha Sempurna. Tinggallah hamba dengan hatinya terbakar merindui Kekasih Yang Maha Tinggi, Maha Sempurna, tidak berkuasa dia mencapai-Nya. Hamba yang dalam keadaan begini terpisah jauh dari alam dan isinya. Hatinya kosong dari sekalian makhluk.

Pandangannya tidak terlekat pada apa yang dipandang. Dia berada dalam satu suasana ‘di luar’ dari segala sesuatu. Dia berada pada zaman sebelum alam diciptakan, zaman yang tidak ada waktu dan masa, bahkan zaman itu sendiri tidak ada. Hatinya dikuasai oleh keabadian kerana sifat kemakhlukannya sudah hilang. Dia memandang kepada Qadak dan tidak terlihat lagi Qadar.

Dia lupa kepada dirinya dan tidak tahu apakah zat dirinya. Dia merasakan telah memasuki satu alam ghaib dan terus menerus ghaib, maha ghaib sehingga dirinya hilang dalam keghaiban itu, bahkan ghaib itu juga hilang. Dirinya tidak boleh ditemui lagi dan dia tidak mengetahui siapakah dirinya yang berdiri di atas muka bumi.
Banyak lagi perasaan yang menyelimuti hati seseorang tatkala berada dalam suasana kehairan-hairanan.

Jika seseorang pernah merindui seorang gadis yang sangat dicintainya, ketahuilah bahawa kerinduan terhadap Allah s.w.t yang dicintai lebih hebat lagi membakar hati. Orang boleh berdiri tegak selama satu minggu tanpa berkelip matanya lantaran tidak tahan merindui Allah s.w.t, Kekasih sejati. Orang yang sedang merindui Allah s.w.t boleh masuk ke dalam api tanpa terbakar bulu romanya, boleh masuk ke dalam laut tanpa tenggelam.

Peringkat ini dinamakan peringkat bahaya, kerana orang ramai yang memahami dan bersimpati dengan pemuda yang menderita kerana merindui gadis yang dicintainya, tidak mengerti rindu-dendam hati yang merindui Allah s.w.t. Tidak ada makhluk yang boleh mengubati hatinya. Tidak ada air yang boleh menghilangkan dahaganya. Kecintaan dan kerinduan yang melanda hatinya membebaskannya dari sekalian yang maujud, mengganggu hubungan kekeluargaan dan kemasyarakatan.

Banyak terjadi fitnah terhadap dirinya. Jika dia berlarutan dalam keadaan begitu dia akan terpisah dari menjadi penduduk bumi dan tidak juga menjadi penduduk langit. Dia tidak memikul beban penduduk bumi dan tidak pula memikul beban penduduk langit. Penduduk bumi tenggelam dalam kerakusan terhadap perhiasan dunia dan memperhambakan diri kepada hawa nafsu. Penduduk langit asyik dengan memuji dan memuja Allah s.w.t, berzikir dan membesarkan Nama-Nya. Para pencinta Allah s.w.t bebas dari kedua-duanya dan dia masuk ke dalam makam Sir (Rahsia), rahsia antara Tuhan dengan hamba-Nya.

Si hamba menjadi hamba Tuhan secara mutlak iaitu secara awal, akhir, zahir dan batin. Dia menanti warna celupan yang Allah s.w.t akan pakaikan kepadanya. Apabila Allah s.w.t telah mewarnai dirinya mengikut kehendak-Nya sendiri, si hamba itu dikembalikan kepada keinsanannya, menjadi hamba Rabbani yang pekerjaannya hanyalah menjalankan perintah Allah s.w.t yang mengenai dirinya dan juga orang lain. Hamba Rabbani melaksanakan perintah Allah s.w.t tanpa bertangguh dan tanpa timbang-tara. Setiap hukum dijalankan dengan tepat.

Hamba yang kembali kepada keinsanan memiliki semula kesedaran individunya. Dia menyedari dirinya dan makhluk lainnya. Dia kembali memerhatikan alam dan isinya. Kali ini dia melihat ciptaan Tuhan dalam keadaannya yang asli. Pandangannya tidak lagi tertipu oleh kesan ‘adam terhadap alam. Apabila kesan ‘adam telah terhapus dari pandangan dapatlah dia melihat bahawa Allah s.w.t meliputi sekalian kejadian-Nya.

Ke mana pun dihalakan pandangan di situlah Wajah Allah s.w.t. Dia melihat ketuhanan Allah s.w.t dalam segala perkara. Ini membuat hatinya terubat dan dia merasai kedamaian sekalipun tidak melihat Zat Allah s.w.t Yang Maha Sempurna. Alam maya ini menjadi  kitab yang nyata (kitabul mubin) untuknya berhubung dengan Allah s.w.t, menjadi cermin yang memanjangkan bayangan Tuhan kepada hatinya. Dia tidak lagi tertanya-tanya di manakah Allah s.w.t kerana Dia tidak pernah berpisah darinya dan juga tidak berpisah dengan kejadian-Nya yang lain.

Terlepaslah dia dari kekacauan kalbu yang dihadapi oleh ahli ibadat dan ahli zuhud. Makam keteguhan ini adalah makam Sir (Rahsia hati) dan makam Sir inilah yang memperolehi sembahyang berkekalan (salat daim) kerana Sir tidak pernah berhenti dan tidak pernah berpaling dari menghadap Allah s.w.t. Makam ini hanya disediakan kepada hamba pilihan yang telah membuang segala kepentingan diri sendiri, reda dengan Allah s.w.t dan menjual dirinya kepada Allah s.w.t dengan harga sabar.

MENYEMBAH DAN DI SEMBAH

Firman Allah Taala
“Maha Suci Allah yang memperjalankan hambanya (Muhammad) pada suatu malam dari Masjid al-Haram  ke Masjid al-Aqsa.” (Surah Al-Isra’ : 1)

Firman Allah Taala
“Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.” (Surah An-Najm : 10)

Firman Allah Taala
“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu serukan selain daripada Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu daripada mereka, tiada mereka dapat merebutnya kembali daripada lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah pula yang disembah.” (Surah Al-Hajj : 73)

Firman Allah Taala
“Katakanlah: Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarah pun di langit dan di bumi, dan mereka tidak memiliki satu saham pun dalam penciptaan langit dan bumi, dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.” (Surah Saba’ : 22)

Firman Allah Taala
“Apakah (Allah) yang menciptakan segala sesuatu itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Maka mengapakah kamu tidak mengambil pengajaran?” (Surah An-Nahl : 17)

Firman Allah Taala
“Dan sesungguhnya Kami telah utuskan pada setiap umat itu seorang rasul (untuk menyeru): Sembahlah Allah dan jauhilah taghut.” 
(Surah An-Nahl: 36)

Firman Allah Taala
“Dan Kami tidak mengutuskan seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya bahawasa-nya tiada tuhan melainkan Aku, maka kamu sekalian hendaklah menyembah Aku.”  (Surah Al-Anbiya : 25)

Firman Allah Taala
“Dan jika kamu bertanyakan mereka: Siapakah pencipta langit dan bumi?  Nescaya mereka menjawab: Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa dan Yang Maha Mengetahui.” (Surah Az-Zukhruf : 9)

Firman Allah Taala
“Berkata rasul-rasul mereka: Apakah terdapat keraguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi?”  (Surah Ibrahim : 10)

Firman Allah Taala
“Dan sesungguhnya Aku telah utuskan Nuh (nabi) kepada kaumnya, lalu dia berkata (menyeru): Wahai kaumku, hendaklah kamu menyembah Allah (kerana) sesekali tiada tuhan melainkan Dia.” 
(Surah Al-Mu’minun : 23)

Firman Allah Taala
“Dan ketika berdiri hamba-Nya (Muhammad) untuk menyembah-Nya (beribadat), hampir saja jin-jin itu mendesak-desak mengerumuninya.” (Surah Al-Jin : 19)

Firman Allah Taala 
“Katakanlah (kepada mereka): Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya jika kamu mengetahui? Mereka akan menjawab: Kepunyaan Allah. Katakanlah (kepada mereka): Apakah kamu tidak ingat?

“Katakanlah (kepada mereka): Siapakah yang mempunyai langit yang tujuh dan yang empunya ‘arasy yang besar? Mereka akan menjawab: Kepunyaan Allah. Katakanlah (kepada mereka): Apakah kamu tidak bertakwa?

“Katakanlah (kepada mereka): Siapakah yang di tangan-Nya berada segala kekuasaan sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi daripada (azab)-Nya, jika kamu mengetahui? Mereka akan menjawab: Kepunyaan Allah. Katakanlah (kepada mereka): (Oleh yang demikian) dari jalan manakah kamu ditipu ?

“Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran kepada mereka dan sesungguhnya mereka sebenarnya orang-orang yang berdusta.”
(Surah Al-Mu’minun : 84-90)

Allahumma Solli Ala Sayyidina Muhammadhin Nabiyil Ummi Wa Ala Ahlihi Wasohbihi Wasallim