Ahad, 3 Julai 2016

MAKNA UMMUL KITAB DAN KITABUN MOBIN

Al-Fatihah sering diistilahkan sebagai ummul-kitab (induk kitab) dan surah-surah lainnya disebut sebagai kitabul-mubin (kitab penjelas atau perinci), Konsep ini paralel dengan konsep keturunan (genealogi)

Anak-anak yang berbeda-beda karakternya diturunkan dari Ibu dan Ayah yang sama, Perempuan dan laki-laki yang sama melahirkan anak yang bervariasi.Ada yang sangat cerdas, ada yang kurang cerdas, ada yang pemalu, ada yang pemberang, Tidak ada campur tangan orang lain di sana.

Walaupun demikian, keberbedaan dari anak yang kita lahirkan selalu kita pandang sebagai bagian dari diri kita sendiri. Demikianlah yang disebut sebagai “anak-anak menjelaskan orang tuanya”.
Anak-anak dikatakan oleh seorang sufi sebagai kitabul mubin dari orang tuanya. Boleh jadi orang tua secara lahiriah baik-baik saja, sabar, sopan santun, dan intelektual, tapi tiba-tiba anaknya amat berkebalikan.

Sebenarnya sang anak membuka sesuatu yang terpendam dalam batin si orang tua. Sebuah kebaikan atau kejahatan yang tersembunyi dalam orang tuanya akan dibuka, dirinci, dan diurai. 
Watak yang dibawa anak adalah watak orang tuanya, lahir dan batin, nampak atau tersembunyi. Seorang anak lahir dengan membuka khazanah batin orang tuanya.

Sang orang tua mungkin dapat habis-habisan menyembunyikan keadaan dirinya yang sebenarnya, apakah itu kelicikannya, ataukah rasa iri-dengkinya sehingga nampak sebagai orang hebat, bahkan mungkin diembel-embeli gelar kiai atau ulama.Namun sang anak akan berbicara seperti apa adanya. Bagi orang tua si anak adalah seorang utusan, sebuah pemberitaan “Wahai orang tuaku, seperti inilah engkau adanya”

Karena itu di dalam dunia perjalanan olah-jiwa, aspek batinlah yang ditata, dibersihkan, ditransformasi, agar kelak anak kita tidak menguji kita (dengan keburukan terpendam yang diturunkan).Jika Al-Fatihah dikatakan sebagai ummul-kitab, maka dalam hal yang paling penting dalam Al-Fatihah adalah Shirath al-Mustaqiim, puncak dan tujuan doa.Tentu saja tujuh ayat Al-Fatihah semuanya penuh dengan rahasia. Namun puncaknya di kalimat Shirath al-Mustaqiim yang bukan kebetulan ada di dalam sang ummul-kitab

(Coretan oleh :Tuak ilahi)

0 ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.