Khamis, 30 Jun 2016

MAKNA MENUJU PUNCAK

Puncak kehidupan rohani harus melepaskan dari arena hukum syariat, dan kembali kepada kedirian

Lepaslah dari hukum, semisal syahadat, sholat, puasa, zakat, haji, makan, minum, berpakaian, menikah, tempat-tinggal, dan kecenderungan-kecenderungan lainnya dan masuklah engkau ke dalam hadrat keakuan tuhanmu.

Sebagaimana Allah berfirman: "Katakanlah jika kau mencintai Allah, ikutilah aku, maka Allah akan mencintaimu." (QS.3:31)

Bila telah terlepas dari hukum syariat dan ketakpatuhan, baik lahiriah mahupun batiniah, maka yang ada padamu hanyalah keesaan Allah, dan yang ada pada lahiriahmu hanyalah kepatuhan dan pengabdian kepada Allah

Hal ini kemudian menjadi sikap, pakaian, gerak dan diammu, di kala malam, siang, dalam perjalanan, di rumah, dalam kesulitan, dalam kemudahan, dan dalam segala keadaan, Maka dibawalah engkau ke lembah-Nya, dan dikendalikan oleh-Nya.

Berlepaslah dari segala upaya, perjuangan dan dayamu, maka dibawa kepadamu yang pena tak kuasa menuliskannya, dan engkau menjadi begini, terlindung dan terselamatkan di tengah-tengahnya. Berkesesuaian dengan kehendak-Nya diperoleh di dalamnya, Allah berfirman :

"Sesungguhnya telah Kami turunkan pengingat dan sesungguhnya Kami yang menjaganya" (QS.15:90)

"Demikianlah, agar Kami palingkan darinya kemungkaran dan kekejian, sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba pilihan Kami." (QS.12:24)

Maka perlindungan Allah menyertaimu, hingga engkau menghadap-Nya dengan kasih-sayangNya

(Coretan oleh :Tuak ilahi)

0 ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.