Adapun keadaan hati itu lapan darjat:-
- Hati yang bernafsukan Amarah
- Hati yang bernafsukan Lawamah
- Hati yang bernafsukan Sawiiah
- Hati yang bernafsukan Mulhimmah
- Hati yang bernafsukan Mutmainnah
- Hati yang bernafsukan Radhiah
- Hati yang bernafsukan Mardhiah
- Hati yang bernafsukan Kamallah
- Selesaikan hati daripada yang lain, hanya semata-mata ingat akan Allah.
- Hapuskan Asar dan rupa Asar.
- Penuh dengan Maarifat
- Sucikan hati, hanya pada Allah semata-mata.
Mazkur itu pohon Ibadat.
Mazkur itu Rahul Hayat (Masa hidupnya berupa kuda, dan masa matinya ruba kibas putih dinamakan Rohul Mumit)
Maka hati itu Iradat
Maka hati itulah dinamakan Isma' Allah
Di dalam hati itu Alif.
Zat Hati itulah dinamakan Zaitul Hakoyat.
Maka hendaklah disamakan perjalanan dan pergerakakn serta laku dan budi. Apa yang dikehendaki oleh hati itu diturut dan dilakukan oleh tubuh. Merekayag sanggup melaksanakan yang sedemikian rupa, maka darjatnya dengan sendirinya dinamakan Kamil dan Mukamil. Maksud Kamil dan Mukamil yang pertama itu ialah Hati dengan tubuh.
Maka wahyu Allah kepada orang-orang Mukmin itu dinamakan Laduni dan Nadzri dan Dharari. Maka hati yang ada mertabat Laduni itu ialah:-
- Wahyu
- Khitabullah
- Mukhapahah
- Mukhahammah
- Saddikin
- Hukamak
- Ariffin Billah
- Wali Allah
- Qutubullah
Maka Alam Hati itu dinamakan Alam Ajsam, Alam Muluk, Alam Musyahadah. Maka Alam Musyahadah itulah Shudul Wahdah Fil Kasrah (Pandangan yang satu kepada yang banyak). Maka Hati yang zahir itu adalah tubuh kasar manusia. Hati yang Batin itulah tubuh halus orang-orang Mukmin. maka kenyataan Hati Batin itu ialah laku dan Fael seseorang.