Berkata selanjutnya TUAN GURU AWANG KENALI dalam kitab beliau " Ilmu Ma'rifat " tentang :
KELAKUAN SOLAT
Adapun " Solat " itu keluar daripada huruf nama " ALLAH " bersama "Sifat 20. Oleh hal yang demikian , KELAKUAN SOLAT itu terbahagi Kepada empat ( 4 ) bahagian :
Pertama : BERDIRI
Kedua : RUKU'
Ketiga : SUJUD
Keempat : DUDUK
BERDIRI - itu :
# Tabiatnya : Api
# Hurufnya : Alif
# Sifatnya : Jalal Allah , yakni kebesaran Allah yang ertinya dua ( 2 ) hal , iaitu :
( 1 ) Kuat , iaitu ALLAH
( 2 ) Lemah , iaitu HAMBA , yakni yang mempunyai " kuat " dan " lemah " itu ialah Qudrat dan Iradat Allah jua.
Ini bererti " si hamba " tidak memiliki " kuat dan lemah " , tetapi " kuat " hamba itu kerana dikuatkan oleh Allah , lemahnya kerana dilemahkan oleh Allah jua.
Ini bererti tatkala " BERDIRI " itu dilenyapkan kesemua perbuatan nafsu hamba itu. Inilah " hakikat kita berdiri " .
Jadi , ketika "BERDIRI " itu menunjukkan " SIFAT NAFSIYAH " , iaitu " Satu Wujud " dalam ertikata menyatakan Qidam dan Baqa' Zat Allah S.W.T.
RUKU' - itu :
# Tabiatnya : Angin
# Hurufnya : Lam Awal
# Sifatnya : Jamal Allah ertinya " muda " dan " tua " itu ialah Qudrat dan Iradat Allah.
Ini bererti hamba itu tidak mempunyai " muda " dan " tua " kerana hamba itu mudanya dimudakan oleh Allah dan tuanya pun dituakan oleh Allah juga.
Namun hamba itu hanya membentukkannya sahaja dan tatkala " RUKU' " itu hilang lenyaplah segala nama hamba. Itulah " HAKIKAT RUKU' "
Jadi , ketika " RUKU' " itu menunjukkan " SIFAT SALBIYAH " , iaitu Qidam , Baqa' , Mukhalafatuhu Lilhawadits , Qiyamuhu Binafsihi dan Wahdaniyah dalam ertikata menyatakan "Esa Zat Allah Taala " .
SUJUD - itu :
# Tabiatnya : Air
# Hurufnya : Lam Akhir
# Sifatnya : Qahhar Allah " , yakni kekerasan Allah , ertinya hidup dan mati.
Yang hidup itu Zat Allah dan yang mati itu hayat hamba , yang mempunyai hidup dan mati kerana hidupnya itu dihidupkan oleh Allah dan dimatikan matinya itu pun dimatikan oleh Allah juga.
Namun hamba itu hanya lah membentukkannya sahaja , dalam ertikata tatkala " SUJUD " itu dihilangkan segala sifat hamba. Itulah " HAKIKAT SUJUD " .
Jadi , tatkala "SUJUD " itu menunjukkan " SIFAT MA'ANI " iaitu Hayat , Ilmu , Qudrat , Iradat , Sama' , Bashar dan Kalam dalam ertikata menyatakan " Zat dan Sifat Allah Taala "
DUDUK - itu :
# Tabiatnya : Tanah
# Hurufnya : Ha
# Sifatnya : Kamal Allah , yakni kesempurnaan Allah , ertinya ada dan tiada.
Yang " ada " itu ialah " Zat Allah " , sedang " tiada " itu ialah " wujud hamba " dalam ertikata mempunyai ada dan tiada itu adalah Qudrat dan Iradat Allah.
Adapun hamba itu tidak mempunyai ada dan tiada , kerana adanya itu diadakan oleh Allah dan tiadanya itupun ditiadakan oleh Allah juga.
Namun hamba itu hanyalah membentukkannya sahaja. Ini bererti tatkala " DUDUK " itu dihilang lenyapkan kesemua " wujud hamba " itu kerana hamba itu tidak sekali-kali mempunyai wujud , hanyalah " kenyataan " pada Zat Allah Taala.
Jadi , tatkala " DUDUK " itu menunjukkan " SIFAT MA'NAWIYAH " yakni Haiyun , 'Alimun , Qadirun , Muridun , Sami'un , Bashirun dan Mutakallimun yang bererti menyatakan " Serupa Zat Allah Semuanya " .
Demikian lah " hakikat kita " , dan jika tidak ada " hakikat kita " sedemikian di dalam SOLAT itu , sudah tentu SIA-SIA sahaja kita " Menyembah Tuhan " .
Ini lah RUKUN yang dipelihara di dalam SOLAT , redha DISERAHKAN kepada Zat Allah.
ALLAHU AKBAR
0 ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.