Itulah Wujud Tuhan.
Itu sebabnya jika masih ada menyebut baharu saja: syirik. Firman saja mengatakan,Qola fal haqqu wal haqqa aqulu. [Q.S. Shad:84]. Diri Tuhan yang berdoa; barulah dikabulkan.
Mengapa takut mengaku diri kita ini diri Tuhan? Yang hidup: Tuhan; yang melihat: Tuhan; yang berkata: Tuhan; yang Mendengar: Tuhan. Tuhan semualah sudah.
Banyak orang berkata, bumi Tuhan, langit Tuhan, bukit Tuhan, rumah Tuhan, dan sebagainya. Nah, diri kita ini diri siapa kalau bukan diri Tuhan? Adakah ibu-bapak kita yang membuat kita? Jangankan tangan-kaki, membuat ujung hidung saja ibu-bapak kita tidak boleh. Kalau benar anak itu hasil perbuatan ibu-bapaknya , mustinya setiap lelaki wajahnya tampan. Kalau benar anak itu hasil perbuatan ibu-bapaknya, mustinya setiap perempuan wajahnya cantik seperti ibunya.
Kalau benar anak itu hasil perbuatan ibu-bapaknya, mengapa banyak juga yang lahir dalam keadaan cacat atau buta?
Sadarlah, perbuatan siapa itu?
Diri kita ini bukan hasil kelakuan ibu-bapak. Tidak ada yang boleh mengelak dari fakta ini. Tetap kembalinya pada Tuhan. Perbuatan Tuhan. Di sinilah kelemahan manusia: lupa bahwa semuanya itu dari Tuhan.
Orang tauhid–dalam segala apa pun–tetap tidak meninggalkan minallahi: tetap Diri Tuhan dulu yang diperhatikannya. Kalau rasa dari Tuhan ini sudah ada pada diri kita, apalagi yang akan ditakuti? Karena segala-galanya sudah dirasakannya TUHAN SAJA ADA. Tidak ada kekhawatiran sedebu pun yang ditakuti dari makhluk.
Cuba perhatikan, Tubuh Maharuang yang meliputi sekalian alam ini dari mana? Bahkan kita ini hidup di dalam-Nya. Bukan hanya hidup, bahkan mencari makan pun di dalam Tubuh-Nya. Coba Tubuh Maharuang ini bergerak sederajat saja: kiamat sudah.
Kaji saja Tubuh Maharuang, tidak akan sesat dan tidak akan tergelincir pada kesesatan maupun pada kezindikan.
Coba rasa Maharuang ini, ada rasa bersentuh tidak?
Coba cium Maharuang ini, ada baunya tidak?
Coba dengar Maharuang ini, ada suaranya tidak?
Coba lihat Maharuang ini, ada bentuknya tidak?
Coba telaah Maharuang ini, ada kanan-kiri-atas-bawahnya tidak?
Coba pikir Maharuang ini, ada tempatnya tidak?
Coba rasa Maharuang ini, ada rasa bersentuh tidak?
Coba cium Maharuang ini, ada baunya tidak?
Coba dengar Maharuang ini, ada suaranya tidak?
Coba lihat Maharuang ini, ada bentuknya tidak?
Coba telaah Maharuang ini, ada kanan-kiri-atas-bawahnya tidak?
Coba pikir Maharuang ini, ada tempatnya tidak?
Tubuh Maharuang ini meliputi sekalian alam. Alam apa saja [Q.S. Fushilat:54]. Mengapa Tubuh yang sudah disediakan sejak berabad abad lamanya tidak mahu memakainya
0 ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.